Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme spermatozoa

Metabolisme energi spermatozoa

Metabolisme energi spermatozoa

Untuk aktivitas metabolisme diperlukan adanya energi yang hams tersedia, sumber energi sperma adalah ifructose, sorbitol, GPC dan plasmalogen(sumber cadangan)

ATP + H2O -> ADP + Pi + 7000 cal / mol
(anaerob)

Fructose -> 2 lacticacid + 2 ATP (= 14000 cal)
(aerob)

Fructose -> CO2 + H2O + 38 ATP


Penggunaan energi sangat berpengaruh terhadap kecepatan metabolisme, pada kondisi aerob dipengaruhi oleh konsumsi 02, pembebasan CO2 dan reduksi methilen blue. Adapun pada kondisi anaerob dipengaruhi oleh penunman pH dan lactic acid.

Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme spermatozoa adalah

  • Temperatur
  • pH
  • Tekanan osmotic
  • Konsentrasi spermatozoa
  • Hormon
  • Gas
  • Sinar
  • Antimikrobia

Temperatur. Tinggi rendahnya temperatur berpengaruh terhadap aktifitas metabolisme spermatozoa. Pada temperatur tinggi akan meningkatkan metabolisme rate(MR), akibamya aktifitas spermatozoa menurun. Apabila temperatur mencapai 50°C dapat menyebabkan motilita s terganggu. Penurunan temperatur dapat menurunkan MR ,akibatnya spermatozoa mampu hidup lebih lama. Namun demikian temperatur yang terlalu dingin dapat berakibat cold shock (bila didinginkan secara cepat antara suhu 15 °C sampai dengan 0°C), sehingga pada saat proses pembekuan tidak berlangsung secara cepat tetapimemerlukan waktu ekuilibrasi, Yaitu waktu yang diperlukan untuk penyesuaian terhadap suhu tertentu sebelum spermatozoa dibekukan. MR pada suhu -196 °C sama dengan kurang dari 0,02 % MR pada suhu tubuh. Spermatozoa dapat mati karena proses pembekuan atau karena proses thawing.

Derajad keasaman(pH). Pada pH netral MR akan meningkat, sedangkan jika keadaan asam atau basa mengakibatkan MR menurun. Tekanan osmotik. Apabila medium atau bahan pengencer yang digunakan mempunyai tekanan yang isotonic maka MR akan maksimum, namun apabila terjadi hypertonic atau hypotonic akan menurunkan MR. Oleh karena itu hanya bahan pengencer yang isotonic yang cocok digunakan untuk pengencer sperma.

Konsentrasi sperma. Apabila konsentrasi semakin tinggi atau meningkat maka MR mengalami penurunan, namundemikian tidak terjadi peningkkatan pada imbangan potasium dan sodium sebagai metabolic inhibitor.

Hormon. Hormon androgen dan testosteron menurunkan MR, namun demikianhormon estrogen pada alat reproduksi betina dapat meningkatkan MR, sehinga berakibat motilitas spermatozoa gerakannya semakin cepat dan memacu terjadinya pertemuan antara spermatozoa dengan ovum.

Gas. Karbon dioksida (CO2) berfungsi didalam pengaturan metabolisme di epididymis, sedangkan 02 diperlukan untuk aktifitas metabolisme pada keadaan aerob. Apabila kadar 62 terlalu tinggi dapat menyebabkan toxic sehingga dapat menekan aktifitas metabolisme spermatozoa.

Sinar. Cahaya atau sinar dapat menekan MR, motilitas dan fertilitas spermatozoa. Adanya enzim katalase akan dapat sebagai proteksi terhadap sinar. Adanya sinar tersebut dapat menyebabkan terjadinya hidrogen peroxide yang merugikan kelangsungan hidup spermatozoa.

Antimikrobia. Antibiotik dapat mengontrol pertumbuhan mikribia, namun demikian tidak mempengaruhi MR. Antibiotik dapat meningkatkan fertilitas pada sperma (sapi) yang rendah kualitasnya dan memperpanjang hidup spermatozoa.

Terimakasih telah membaca Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme spermatozoa

Demikian artikel Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme spermatozoa ini, semoga bisa memberi manfaat dan tambahan informasi untuk anda semua. Jika ada pertanyaan silahkankan berikan komentar dibawah, sampai jumpa di artikel-artikel kami yang lain. Salam Sukses !

Artikel yang anda baca adalah Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme spermatozoa dengan alamat link https://www.indoternak.com/2018/01/faktor-yang-mempengaruhi-metabolisme-spermatozoa.html

Posting Komentar untuk "Faktor-faktor yang mempengaruhi metabolisme spermatozoa"